Pendidikan Indonesia Harus Fokus pada Nilai Pancasila
Berita Pendidikan Berita PendidikanStaf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo, menilai proses pendidikan Indonesia saat ini lebih fokus terhadap orientasi pasar dan keuntungan ekonomi ketimbang membentuk sifat bangsa. Padahal seharusnya, menurut Benny, pendidikan mestinya tidak jadi komoditas, tetapi layanan untuk menciptakan manusia yang berkepribadian, berintegritas, dan punyai kesadaran social.
“Kapitalisme global udah membawa dampak pendidikan jadi barang mahal yang cuma mampu dibuka oleh kalangan mampu, menciptakan kesenjangan sosial yang tambah tajam,” ujar Benny di Universitas Negeri Malang menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas etika penyelenggaraan negara dan tantangan di dalam dunia pendidikan di Indonesia, layaknya dikutip, Sabtu (7/9/2024).
Benny menegaskan, pendidikan idealnya memanusiakan manusia. Sayangnya, saat ini berubah jadi sekadar produk pasar. Maka berasal dari itu, Benny menggarisbawahi, pentingnya Pancasila sebagai landasan slot jepang utama di dalam reformasi pendidikan.
“Pancasila harus diterapkan secara nyata di dalam kurikulum dan metode pengajaran untuk membentuk siswa yang tidak cuma kompeten di dalam keterampilan teknis tetapi juga punyai kesadaran sosial dan cinta tanah air,” wejangan Benny.
Benny sepakat, reformasi mendalam di dalam proses pendidikan, juga perubahan paradigma harus di awali berasal dari para pendidik. Harapannya, pendidikan mampu berperan sebagai teladan dan agen perubahan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila di dalam proses pembelajaran. “Pendidikan harus dikembalikan sebagai pilar peradaban, yang tidak cuma mencetak tenaga kerja tetapi juga membentuk sifat bangsa,” minta Benny.
“Forum ini mampu jadi cara awal di dalam menyusun kiat untuk menangani tantangan yang dihadapi dunia pendidikan dan mengembalikan proses pendidikan ke jalan yang sesuai dengan cita-cita bangsa,” imbuhnya dia menandasi.
Sebagai informasi, tema utama diangkat di dalam forum ini adalah pengaruh kapitalisme global yang mereduksi pendidikan jadi alat ekonomi semata, bertentangan dengan visi luhur para pendiri bangsa.
Forum mendorong pendidikan di Indonesia mampu lagi jadi pilar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945. Sebab saati ini, pendidikan diakui udah kehilangan arah dan tidak mencerminkan nilai-nilai yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara.
“Peran parlemen amat mutlak di dalam memperkuat interaksi tersebut. Oleh dikarenakan itu, saya amat bahagia menyaksikan keputusan untuk melembagakan kerja mirip antar parlemen.” Kedua, berkenaan kerja mirip ekonomi. Menurut Retno Marsudi hal ini jadi kerja mirip yang amat penting, dan Latvia adalah keliru satu mitra dagang terutama kita di kawasan Baltik.
“Mengenai perdagangan, kita punyai pandangan yang mirip berkenaan pentingnya menyelesaikan negosiasi sesegera mungkin.” “Saya meminta interaksi dan kerja mirip bisnis akan terus tumbuh, juga terhadap ekonomi hijau dan sektor pariwisata berkelanjutan.” President Director Hyundai Motors Indonesia Woojune Cha mengatakan, pihaknya tidak hanya berfokus terhadap penyediaan solusi mobilitas bagi masyarakat, namun juga berkomitmen untuk menambahkan efek positif yang lebih luas.
“Bersama bersama Universitas Indonesia, kami bersama bangga mempersembahkan Hyundai Jump School. Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan potensi generasi muda Indonesia melalui area studi yang kolaboratif, dipandu oleh mentor-mentor profesional yang ahli di bidangnya,” memahami Woojune Cha, Selasa (3/9/2024).